Jakarta, 25 November 2025 — Program studi Arsitektur Universitas Trisakti bersama Ikatan Alumni Arsitektur Universitas Trisakti–Adhipati kembali menyelenggarakan kegiatan public lecture yang menghadirkan praktisi profesional di bidang arsitektur internasional. Acara ini mengangkat tema “Sharing Experience, Being an Architectural Engineer on a Global Project”, dan diselenggarakan pada Selasa, 25 November 2025 pukul 16.00 WIB di Auditorium FTSP, Gedung C Lantai 9.
Acara menghadirkan Retno Sari, S.T., alumnus Arsitektur Trisakti angkatan ’99 yang saat ini menjabat sebagai Manager Design Team di China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia. Sesi ini dimoderatori oleh Ar. Ary Bastary, S.T., IAI, arsitek profesional sekaligus alumnus Adhipati ’90.
Public lecture dibuka dengan sambutan dari Dr. Ir. Inavonna, MT (Kaprodi Jurusan Arsitektur Trisakti) dilanjut dengan Teguh Gigo Aryanto, IAI (Ketua IAI Jakarta) dan Ar. Her Pramtama, IAI (Ketua Adhipati Trisakti) yang menyempatkan hadir dalam kegiatan ini.

“Saya bangga punya teman Bu Retno yang sukses karirnya di kancah internasional. Semoga dengan adanya acara ini bisa memberikan ilmu dan memotivasi adik-adik untuk mengikuti jejak bu Retno. Satu pesan dari saya, jangan jadi orang biasa, jadilah orang luar biasa, bulatkan tekad, lalu kejar mimpi setinggi langit,” ujar Teguh Gigo Aryanto.
Dalam pemaparannya, Retno Sari membagikan perjalanan karirnya sejak awal lulus kuliah hingga dapat merintis kiprah di dunia konstruksi internasional. Beliau menekankan pentingnya skillset dan mindset yang matang untuk dapat bersaing dalam praktik profesional berskala global, terutama ketika bekerja dengan stakeholder multidisiplin dan multikultural. Pengalaman panjangnya bekerja di luar negeri membentuk kompetensi yang kuat dalam komunikasi lintas budaya, negosiasi teknis, hingga kepemimpinan desain.
Saat ini, Retno sedang terlibat dalam pengerjaan proyek prestisius The Two Sudirman, sebuah proyek yang digadang menjadi salah satu bangunan ikonik di Jakarta.
“Berkarier secara global tidak berarti meninggalkan identitas bangsa. Justru penting untuk membuka ruang bagi sumber daya dan engineer lokal agar dapat terlibat dalam proyek internasional. Penting bagi adik-adik mengasah skill yang dimiliki dan menyiapkan mental untuk berkarya di luar negeri,” ujar Retno.

Kegiatan public lecture ini merupakan bagian dari program Adhipati yang bertujuan membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang karir di dunia arsitektur global, sekaligus memberikan tips dan strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan profesi di masa depan. Selain sebagai ajang berbagi ilmu, acara ini juga memperkuat hubungan antara alumni dan mahasiswa aktif.
Acara ini didukung penuh oleh Propan, perusahaan cat asli Indonesia yang tidak hanya berkomitmen pada pengembangan dunia arsitektur nasional, tetapi juga berdedikasi terhadap keberlanjutan dan green building. Propan menghadirkan berbagai produk water-based yang lebih ramah lingkungan dan telah menerapkan sistem pengolahan limbah berstandar tinggi di fasilitas produksinya—bahkan menjadi salah satu percontohan pengelolaan limbah terbaik di wilayah Tangerang. Dukungan ini mencerminkan visi Propan dalam mendorong praktik pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Yuwono Imanto, Direktur Propan Raya turut menjelaskan komitmen perusahaan terhadap pembangunan green building berkelanjutan di Indonesia. Dalam pemaparan singkatnya, beliau menceritakan perjalanan Propan selama lebih dari satu dekade berkontribusi dalam program bangunan hijau, melalui Sayembara Desain Bangunan Hijau, roadshow ke kampus, inovasi produk waterbased, hingga pembangunan fasilitas produksi yang mendukung inovasi produk.
“Propan telah berkomitmen lebih dari satu dekade untuk mendorong pembangunan green building di Indonesia, mulai dari sayembara desain, roadshow kampus, hingga pengembangan produk waterbased. Kami bangga dapat berkontribusi dalam acara inspiratif ini, karena kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan terhadap lingkungan dan bangsa adalah bagian dari misi utama Propan, ujar Yuwono.

Sebagai penutup, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara alumni dan mahasiswa, membuka wawasan baru mengenai peluang karier global, serta menumbuhkan semangat generasi muda arsitek Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi dalam industri konstruksi dunia. Program ini menjadi langkah berkelanjutan menuju ekosistem arsitektur nasional yang semakin maju, inovatif, dan berdaya saing internasional.
